Bekatul Untuk Pengobatan Berbagai Penyakit

 On Kamis, 04 September 2014  

Artikel di bawah ini adalah tulisan dari Letkol  Purn. Dr. Liem Tiong Tjing yang dimuat pada harian Pikiran Rakyat Bandung tanggal 20,21,27,28 Mei dan tanggal 03 Juni 1977. Jadi artikel dibawah ini adalah rangkaian dari tulisan-tulisan beliau di harian tersebut pada tahun 1977. Judul asli dari rangkaian tulisan tersebut adalah "Rahasia Bekatul Untuk Pengobatan".

Pada awal pertama kulit ari beras diteliti oleh Yusuf Nursaliem, memang tidak ada yang tahu kalau kulit ari beras yang selama ini disingkirkan dari beras ternyata memiliki kandungan gizi dan nutrisi yang baik untuk kesehatan manusia. Baru setelah diteliti dan diujicoba ke manusia ternyata hasilnya sangat positif. Manfaat dan khasiat bekatul tidak hanya baik untuk menjaga kesehatan tetapi juga mampu menyembuhkan berbagai penyakit. Seperti yang ditulis oleh dr Liem di bawah ini :


Rahasia Bekatul Untuk Pengobatan
Oleh : Letkol  Purn. Dr. Liem Tiong Tjing

Dalam bukunya yang berjudul "The Safe Your Life Diet" (makanan yang menyelamatkan jiwa anda), Dr. David Reuben dari New York menguraikan suatu rahasia yang bunyinya agak prosais. Mengapa orang-orang Afrika buang air besarnya rata-rata 0,5 kg sehari, sedangkan orang-orang Eropa/Amerika hanya 1 ons ? Mengapa kotoran orang Afrika volumenya besar, lembek dan tidak berbau, sedangkan kotoran orang Eropa/Amerika volumenya kecil, keras (seperti dipres) dan berbau busuk ?

Dimulai dari rahasia ini, para dokter penyelidik dari Inggris meneliti makanan yang pada umumnya dipakai oleh rakyat Afrika dan akhirnya berkesimpulan bahwa perbedaan dalam buang air besar ini, terletak pada perbedaan makanan sehari-hari. Rakyat Afrika pada umumnya menggunakan makanan sehari-hari yang banyak mengandung serat kasar (dietary fibres), yang sangat penting perananannya dalam mengosongkan usus dari sisa-sisa makanan yang tidak tercerna, sedangkan makanan rakyat Eropa/Amerika mengandung sedikit sekali serat kasar, yaitu makanan yang pada umumnya sudah dibersihkan (refined). Kenyataan lain yang mengejutkan para dokter penyelidik tadi ialah bahwa banyak orang-orang Eropa/Amerika menderita penyakit-penyakit  tertentu, yang jarang sekali ditemukan pada orang-orang Afrika, misalnya :

"        Konstipasi (susah buang air besar)
"        Wasir
"        Appendicitis (peradangan usus buntu)
"        Heart infarct (serangan jantung karena sumbatan pembuluh darah jantung)
"        Hypercholesterolaemi (kadar cholesterol darah meninggi)
"        Kanker usus besar
"        Diverticulosis (tonjolan-tonjolan dalam dinding usus besar)

Para dokter penyelidik akhirnya mengambil kesimpulan bahwa semuanya ini erat hubungannya dengan penyakit konstipasi (susah buang air besar) yang banyak dijumpai pada orang-orang Eropa/Amerika. Dasar mekanismenya tidak akan diuraikan di sini karena terlalu panjang.

Untuk mengosongkan usus dari sisa-sisa makanan, orang Afrika tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga dan jalannya sangat lancar. Sebaliknya orang Eropa/Amerika sering kali harus memeras tenaga untuk pekerjaan yang sama, karena kotorannya bervolume kecil dan keras, sehingga tidak jarang mereka harus menggunakan obat-obat laxans untuk melancarkan buang air besar.

Serat kasar yang dimaksud dalam makanan sehari-hari dapat berasal dari sayur-sayuran, buah-buahan dan yang terpenting menurut uraian Dr. David Reuben di dalam bukunya ialah serat kasar yang berasal dari "BRAN" (dedak). Di negeri Belanda pada jaman modern ini sudah banyak dianjurkan untuk  menambahkan "ZEMELEN" (dedak dari gandum) dalam menu sehari-hari (2 sendok  makan sehari). Memang zemelen  di negeri Belanda sekarang sangat popular dan sudah diperjualbelikan di apotik-apotik dan dokter-dokterpun sudah mulai menganjurkan penggunaannya.

Demikian uraian singkat tentang pentingnya serat kasar dalam makanan sebagai pendahuluan tulisan saya, diambil dari buku "Het Red-Uw-leven Dieet", yang emrupakan terjemahan dai buku "the safe Your Life Diet".

Pembaca yang ingin lebih banyak mengetahui tentang "Fibres", saya persilakan membaca artikel-artikel di bawah ini :
1.        Dietary Fibre and Disease (Journal of the American Medical Association, 19 Aug 1974).
2.        Roughage in Diet (Medical World News, 6 Sept 1974)

VITAMIN B15 (PENGAMIC ACID)
Dalam uraian saya di "Pikiran Rakyat" tanggal 13, 14, 15 Oktober 1975 telah saya kemukakan bahwa Vitamin 15 dan Vitamin 17 telah ditemukan dalam tahun 1952 oleh seorang ahli biokimia Dr. E. Krebs dari San Franscisco (Amerika).

Vitamin B17 yang selama lebih dari 10 tahun diperjuangkan oleh Dr.  E. Krebs dan para pengikutnya sebagai obat kanker, ditentang keras oleh instansi Kesehatan Amerika, sehingga Vitamin B15 pun menjadi korban dan dilarang penggunaannya. Tetapi realitas tidak dapat ditutupi dan akhirnya Vitamin 15 diakui kebenarannya dan sudak diprodusir, sedangkan Vitamin B17 sebagai obat kanker mulai diperlunak, walaupun masih terbatas pada satu Negara Bagian California saja, dimana dokter-dokter tidak dilarang lagi  menggunakan Vitamin B17 sebagai obat kanker, tetapi masih belum diperjualbelikan di apotik-apotik.

Selama Vitamin B15 ditentang di Amerika, negara Uni Soviet secara diam-diam telah mengembangkannya selama lebih dari 10 tahun dan sekarang Vitamin B15 sudah dipakai secara luas di negeri itu sebagai konsumsi umum dan sebagai obat untuk penyakit-penyakit tertentu, yang pada umumnya belum diketahui dengan pasti sebab musababnya sehingga pengobatannyapun  masih kurang memuaskan. Data kliniknya dari berbagai rumah sakit di Uni Soviet tidak akan saya uraikan di sini karena terlalu banyak. Saya hanya akan kemukakan penyakit-penyakit yang telah diobati dengan Vitamin B15 yaitu :

"        Diabetes Melitus (kencing manis)
"        Hypertensi (tekanan darah tinggi)
"        Hypercholesterolaemi (kadar cholesterol darah meninggi)
"        Arteriosclerosis (perkapuran pembuluh darah)
"        Heart Infarct (serangan jantung karena sumbatan  pembuluh darah jantung)
"        Coronair Insuffisiency (gangguan aliran pembuluh darah jantung)
"        Asthma Bronchiale (bengek)
"        Cirrhosis Hepatis (penyakit hati) dengan maksud untuk memperbaiki fungsi hati.

Disamping itu Vitamin B15 juga banyak dipakai oleh para atlit/olahragawan Rusia, karena Vitamin B15 telah terbukti dapat meningkatkan Ausdauer (uithoudingsvermogen).


VITAMIN B15 DARI SUDUT ILMIAH
Sebagai seorang dokter pasti ada keinginan untuk mempelajari ilmiah Vitamin B15. Maka di bawah ini akan saya coba uraikan tentang pharma-cologi dan pharmacophysiologi Vitamin B15 yang saya dapat kumpulkan dari literature :


   COOH
      I
  CHOH
      I
  CHOH
      I
  CHOH
      I
  CHOH    O              CH3
      I          //              /          
  CH2-O-C-CH2-N
                         \ CH3                     

Kalau dilihat struktur kimianya, maka Vitamin B15 disebut juga Glucono-dimethylamino-acetic Acid. Bagaimana cara bekerja Vitamin B15 ? Ini  masih belum diketahui keseluruhannya, terutama mengenai pengaruh terhadap metabolisme lemak, protein dan karbohidrat. Eksperimen-eksperimen yang dilakukan oleh para penyelidik Rusia dan negara-negara lain telah mendemonstrasikan efek pharmacophysiologisnya yang sangat luas.

Di bawah ini akan saya uraikan hal-hal yang sudah diketahui tentang Vitamin B15 :

1. Vitamin B15 merupakan sumber dari "dietary methyl groups" (CH3). Menurut Udalov seorang penyelidik Rusia, Vitamin B 15 merupakan sumber 'gugusan methyl yang lebil" yang diperlukan dalam proses "Methylation", misalnya untuk sintesa methionin, cholin, trigonellin, sterols dan hormon-hormon steroid. Methylation juga diperlukan untuk pembentukan adrenalin dari  asam amino 'tyrosine". Methylation adalah  assensiil untuk pembentukan phospho creatine yaitu zat yang penting sekali di dalam metabolisme otot (otot jantung dan otot tubuh). Menurut Hawk dalam "Practical Physiological Chemistry", kebutuhan akan gugusan methyl yang labil adalah analog dengan kebutuhan akan  vitamin-vitamin dan asam-asam amino essential. Sebagai sumber "methyl" pemberian Vitamin B15 telah membuktikan adanya peningkatan kadar creatine dalam otot dan hati pada binatang percobaan.

2. Vitamin B15 meninggikan ATP (Adenosine Triphosphate) dalam hati  dan otot , yang telah diperlihatkan pada binatang-binatang percobaan.

3. Vitamin B15 meninggikan glycogen di dalam otot dan hati

4. Vitamin  B15 dapat memperbaiki fungsi hati pada cirrhosis hepatis yang disertai ascites dan pada alcoholic hepatitis.

5. Vitamin B15 menstimulir proses oksidasi dan respirasi sel. Menurut Dr. E. Krebs (yang  menemukan Vitamin B15 dan Vitamin B 17), pengaruh Vitamin B15 terhadap respirasi sel terletak pada stimulasi oksidasi glucose. Idzuma dari Jepang telah mendemonstrasikan pengaruh Vitamin B15 pada binatang percobaan dalam keadaan defisiensi  oksigen, bahwa phenomena "hypoxia" dapat di-eliminir oleh Vitamin B15, sehingga Vitamin B15 disebut juga the "Anti Hypoxia Vitamine".

6. Vitamin B15 meninggikan oksigen intake di dalam otak. Ini telah dibuktikan pada anjing-anjing percobaan yang diberikan cyanida dalam dosis fatal. Ternyata anjing-anjing yang diberikan Vitamin B15 dapat hidup beberapa jam lebih lama bila dibandingan dengan anjing-anjing yang tidak diberikan Vitamin B15.

7. Vitamin B15 meningkatkan metabolisme protein, terutama dalam otot-otot dan jantung.

8. Vitamin B15 menormalisir metabolisme lemak dan gula, sehingga mempuyai efek baik atas arteriosclerosis, hypercholesterolaemi dan diabetes. Di Soviet telah dicoba pada atlit-atlit dengan memberikannya 100-300 mg. Vitamin B15 selama 3 hari berturut-turut sebelum mereka melakukan latihan-latihan. Ternyata atlit-atlit ini menunjukkan sedikit fluktuasi dalam kadar gula darah bila dibandingkan dengan controle yang tidak diberikan Vitamin B15.

9. Vitamin B15 menambah sirkulasi darah perifer, menambah oksigenisasi jaringan-jaringan/otot-otot jantung dan meninggikan daya kontraksi (contractibility) jantung. Hal ini telah dibuktikan pada  kelinci-kelinci percobaan.

10. Vitamin B15 seringkali dapat menghilangkan gejala-gejala subyektif pada penyakit jantung (heart Infarct), disertai dengan adanya tendensi menormalisir segmen-segmen ST dan T di dalam ECG (Electro Cardiogram).

11. Vitamin B15 dapat dipakai untuk mengobati chronic alcoholism dan lain-lain drug addictions (ketagihan obat).

12. Vitamin B15 dalam beberapa kasus dapat merangsang fungsi adrenal cortex. Sehingga di dalam urine dapat terlihat meningginya kadar hormon  steroid (hydrocorticosteroid dan 17 ketosteroid).

13. Vitamin B15 telah dibuktikan tidak toxis sama sekali di dalam laboratorium di Laurel (Maryland). Dosis 5 gram/kg berat  badan yang diberikan kepada tikut-tikus ternyata tidak memperlihatkan efek-efek toxis maupun negatip lainnya. LD 50 intraperitoneal pada tikus adalah 14,7 gram/kg berat badan.

14. Dosis Vitamin B15 yang memberikan sukses dalam pengobatan pada manusia berkisar antara 100-300 mg/hari.

RAHASIA BEKATUL
Vitamin B15 terdapat di Indonesia dalam jumlah yang berlimpah-limpah, tetapi selalu disia-siakan begitu saja oleh masyarakat kita padahal bahan tersebut sudah dikenal sejak jaman dulu sebagai bahan makanan sehat dan hal ini sampai sekarang masih diajarkan di bangku sekolah dasar. Bahan yang dimaksud ialah lapisan luar dari beras yang dikenal dengan nama "BEKATUL" (the Merek Index, edisi ke tujuh, hal 1099).

Di samping vitamin-vitamin, bekatul juga mengandung zat-zat penting lain, yaitu protein,  karbohidrat, lemak, yang mengandung asam lemak tak jenuh (oleic acid dan linoleic acid), mineral dan serat kasar (dietary fibres). Vitamin-vitamin di dalam bekatul yang sudah dikenal ialah Vitamin B1, Vitamin B2, B3, B5 dan B6.

Dalam literatur dan textbook-textbook Barat tidak akan kita jumpai uraian-uraian  tentang Vitamin B15, hanya dalam buku "the Merek Index" telah disinggung sedikit tentang Vitamin B15, yaitu tentang penemunya, tahun penemuannya dan tujuan kegunaannya (untuk penyakit cardiovasculair dan rheumatik).

Satu hal yang jelas ialah bahwa sebagian besar rakyat kita mengakui bekatul adalah makanan sehat. Tetapi mengapa bekatul sampai sekarang masih disia-siakan oleh masyarakat kita? Jawaban yang paling tepat ialah, karena manusia (terutama orang-orang yang tinggal di kota) selalu menginginkan makanan yang enak-enak saja dan selalu memilih beras yang sudah diputihbersihkan sedangkan bekatul dianggap makanan tak berharga untuk babi dan ayam. Lain halnya dengan orang-orang kampung. Sejak jaman dulu, disamping kebiasaan makan beras tumbuk, orang kampung sudah banyak menggunakan bekatul sebagai makanan tambahan karena dianggap sebagai makanan sehat. Bagaimana keadaaan sekarang ini? Kita mengetahui bahwa modernisasi di bidang pembersihan beras dengan huller sudah tersebar luas sampai ke kampung-kampung.

Orang-orang kampung yang memiliki padi lebih senang menggilingkannya dengan huller dari pada menumbuknya sendiri, karena proses pembersihannya lebih cepat dan ongkos exploitasinya jauh lebih murah. Dengan demikian jatuhlah hampir semua bekatul di tangan pemilih huller untuk dijual sebagai makanan ternak dan terpaksalah orang kampung mulai makan beras putih bersih seperti orang-orang kota. Apakah modernisasi ini dalam puluhan tahun mendatang justru sebaliknya akan membawa akibat buruk terhadap kesehatan mereka? Suatu hal yang menurut  hemat saya perlu dipikirkan oleh pemerintah kita.

Berapa puluh tahun sebagian rakyat kita (terutama orang-orang kota) tidak pernah bersentuhan lagi dengan beras tumbuk atau bekatul? Apakah bagi mereka kekurangan bahan makanan sehat tadi selama puluhan tahun, tidak ada kemungkinan telah membawa akibat buruk terhadap kesehatan mereka? Misalnya hipertensi, hypercholesterolaemi, coronair insuffisiensi, heart infarct, kencing manis, dll. Kalau menurut data klinik dari berbagai rumah sakit di Uni Soviet, Vitamin B 15 (yang juga banyak terdapat di dalam  bekatul) dapat dipakai untuk mengobati penyakit-penyakit tersebut di atas, maka menurut hemat saya ada cukup alasan untuk mengambil kesimpulan bahwa penyakit-penyakit tersebut di atas adalah penyakit ciptaan manusia sendiri disebabkan karena salah gizi, suatu penyakit yan digolongkan dalam penyakit defisiensi (ini adalah penyakit yang disebabkan karena kekurangan zat tertentu).

Memang dalam tahun-tahun terakhir ini banyak dokter di kota-kota besar dan negara-negara maju seperti Eropa dan Amerika, dikejutkan dengan mengingkatnya penyakit-penyakit tertentu, misalnya : hypercholesterolaemi, hypertensi, coronair insuffisiensi, heart infarct, dll). Di negara-negara maju tersebut tadi mulai ada kecenderungan untuk menghubung-hubungkan penyakit-penyakit jaman sekarang yang  mulai meningkat jumlahnya dengan kebiasaan makan sehari-hari yaitu, menu makan mewah dan makan makanan kaleng. Menurut data statistik di Eropa dan Amerika, angka kematian karena penyakit jantung makin hari makin meningkat dan menunjukkan angka kematian paling tinggi bila dibandingkan dengan angka kematian karena penyakit lain.

----------------------

Tulisan beliau masih bersambung ke bagian 2 yang menitikberatkan kepada pengalaman dr Liem dalam menggunakan bekatul untuk pengobatan. Sengaja dibuat menjadi 2 bagian agar postingan ini menjadi tidak terlalu panjang dan agar para pembaca dapat fokus kepada pembahasan dari masing-masing artikel. Artikel yang pertama diatas adalah tentang pengenalan bekatul dan informasi tentang vitamin B15 yang menjadi alasan mengapa bekatul dapat menjadi obat bagi penyakit-penyakit berat seperti diabetes, hipertensi, gangguan jantung, masalah hati, kolesterol tinggi, tumor, kanker dan lain sebagainya. Hal ini pula yang membuat Yusuf Nursaliem membuat produk bekatul dr Liem. Dimana bekatul dr Liem ini pula yang digunakan untuk mengobati penyakit selama lebih dari 30 tahun.
Bekatul Untuk Pengobatan Berbagai Penyakit 4.5 5 admin situs Kamis, 04 September 2014 Bekatul untuk pengobatan berbagai penyakit degeneratif. Penelitian dan pengalaman dr Liem tentang manfaat dan khasiat bekatul. Artikel di bawah ini adalah tulisan dari Letkol  Purn. Dr. Liem Tiong Tjing yang dimuat pada harian Pikiran Rakyat Bandung tanggal 20,21,27...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar