Bekatul (rice bran) sangat bermanfaat bagi stamina dan kebugaran tubuh manusia, karena mengandung vitamin B kompleks (B1, B2, B3, B5, B6, dan B15), protein, mineral, lemak tak jenuh, serta serat pencernaan (dietary fibres). Bekatul sebenarnya dulu juga dikonsumsi oleh masyarakat pedesaan yang biasa memakan beras tumbuk, atau beras yang masih mengandung 50 persen bekatul. Oleh karenanya kita jarang mendengar orang desa dahulu terkena penyakit hipertensi dan penyakit degeneratif lainnya. Pada usia senja pun biasanya mereka masih sehat, karena rice bran memang mengandung banyak vitamin. Maka dari itu kita tidak jarang melihat masyarakat pedesaan yang berumur 60-70 tahun masih kuat mencangkul. Mereka pun jarang terkena penyakit kolesterol, darah tinggi, asma atau jantung, yang di desa biasa disebut sebagai ''penyakit orang kota''.
Nutrisi penting dalam rice bran adalah vitamin B15. Kandungannya sangatlah tinggi. Vitamin ini sanggup mengoptimalkan kerja aneka organ tubuh. Vitamin B15 atau pangamic acid ditemukan oleh Dr Krebs, seorang ahli biokimia dari San Francisco (AS). Banyak penyakit yang bisa diobati dengan vitamin B15. Penyakit-penyakit tersebut antara lain kencing diabetes mellitus atau kencing manis, tekanan darah tinggi atau hipertensi, penyakit asma, kolestrol tinggi, penyempitan aliran pembuluh darah jantung (coronair insuffsiency), serta penyakit hati.
Kaya Serat
Penelitian Krebs juga sudah dibuktikan oleh seorang purnawirawan TNI, dokter Liem, pada awal tahun 1960-an. Dia tertarik dengan penemuan vitamin B15 dari Dr Krebs. Kemudian dokter Liem menjadikan dirinya sebagai ''kelinci percobaan'' selama sebulan, dengan mengkonsumsi bekatul. Dokter Yusuf Nursaliem memakan bekatul mentah-mentah, dan kadang-kadang meminumnya dengan dicampur susu atau teh. Dari percobaan selama sebulan tersebut beliau merasakan perubahan yang berarti. Badannya menjadi lebih bugar dan tidak gampang capek saat melakukan latihan fisik keprajuritan. Buang air besar menjadi lebih lancar. Bp Liem menjamin bahwa rice bran tak memiliki efek samping yang berarti jika dikonsumsi dengan dosis yang sesuai, yaitu cukup dengan mengkonsumsi sekitar 30 gram setiap hari. Agar lebih nikmat dan tidak enek, bekatul bisa dimakan seperti sereal: dicampur susu. Bisa juga diolah dalam bentuk cake dan biskuit, atau dicampur tepung terigu dan dibuat roti.
Siap Konsumsi
Bekatul kaya akan serat sehingga cocok untuk diet. Kandungan serat mampu menyerap kolesterol dan tinggal lebih lama di dalam lambung, sehingga menunda rasa lapar. Hal ini cocok untuk mereka yang ingin memiliki berat badan ideal melalui pengaturan pola konsumsi makanan, serta bagi kaum muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa.
Serat dalam rice bran mampu mengikat sisa-sisa hasil metabolisme pada saluran pencernaan, sehingga zat-zat berbahaya ini tidak ditimbun dalam usus melainkan keluar bersama dengan kotoran. Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Sebab tidak semua bekatul baik untuk dikonsumsi. Dedak dari penggilingan padi biasanya masih bercampur sekam. Oleh karenanya rice bran perlu dipisahkan dari sekam, dedak tersebut harus diayak berulang kali hingga menghasilkan bubuk bekatul terhalus. Setelah itu rice bran baru layak dikonsumsi sebagai makanan tambahan.
Hal yang perlu diperhatikan lagi adalah kandungan asam lemak tak jenuh yang dimiliki menyebabkan kulit ari beras / rice bran bisa tengik selama masa penyimpanan. Untuk mengatasi hal ini agar lebih tahan lama, rice bran perlu disangrai lebih dulu untuk membunuh mikroba.
Mau mencoba? Anda bisa mengkonsumsi bekatul hasil olahan yang saat ini mulai banyak yang menyediakan dalam bentuk instan. Seperti produk bekatul dr Liem yang telah mengalami evolusi pengolahan sehingga saat ini produknya sangatlah halus dan lembut serta memiliki cita rasa yang enak dan sedikit manis. Jika kemasan sudah dibuka maka masukkan bekatul dr Liem ke dalam kulkas atau lemari pendingin. Demikianlah manfaat dan khasiat bekatul untuk menjaga stamina tubuh.
(Istolia Wahyu Wardani-32)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar